Fernando GagoFernando Gago

Fernando Gago menghadapi sorotan tajam setelah Necaxa tersingkir dari Piala Liga 2025 usai dibantai Orlando City 5-1. Pelatih asal Argentina ini dengan tegas mengambil tanggung jawab penuh atas performa buruk timnya. Kekalahan ini memicu diskusi tentang strategi dan masa depan Gago bersama Necaxa. Bagaimana Fernando Gago menanggapi kegagalan ini, dan apa langkahnya ke depan?

Autokritik Fernando Gago Pasca-Eliminasi

Fernando Gago tidak menghindar dari kritik setelah kekalahan telak Necaxa. Dalam konferensi pers, ia dengan jujur mengakui bahwa pertandingan berjalan jauh dari harapan. Timnya gagal menerapkan strategi yang telah disiapkan, baik dalam menyerang maupun bertahan. Gago menyebut laga tersebut sebagai “pertandingan yang sangat buruk” dan menegaskan dirinya sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas hasil tersebut.

Selain itu, Gago mengungkapkan kekecewaan mendalam karena timnya tidak mencapai target lolos ke fase berikutnya. Meski demikian, ia tetap berfokus pada evaluasi dan perbaikan, menunjukkan sikap profesional yang mencerminkan pengalamannya sebagai pelatih di klub-klub besar seperti Boca Juniors dan Racing Club.

Perjalanan Necaxa di Piala Liga 2025

Sebelum kekalahan dari Orlando City, Fernando Gago sempat membawa Necaxa meraih hasil positif. Tim ini mencatatkan satu kemenangan dan satu hasil imbang yang berakhir dengan kekalahan di adu penalti melawan Inter Miami. Namun, performa buruk di laga penutup grup melawan Orlando City mengakhiri perjalanan mereka. Necaxa hanya mengumpulkan empat poin dari tiga laga, hasil yang jauh dari ekspektasi.

Di sisi lain, Fernando Gago menyoroti bahwa timnya menunjukkan intensitas tinggi di laga-laga sebelumnya. Kekalahan 5-1 ini, menurutnya, tidak mencerminkan potensi sebenarnya dari skuad. Ia menekankan perlunya belajar dari kegagalan ini untuk memperbaiki performa di kompetisi berikutnya.

Tantangan Fernando Gago di Necaxa

Fernando Gago, yang resmi melatih Necaxa sejak Juni 2025, menghadapi tekanan besar untuk membawa klub kembali ke jalur kemenangan. Sebelumnya, Gago pernah melatih Chivas, tetapi kepergiannya dari klub tersebut menuai kontroversi karena dianggap meninggalkan tim secara tiba-tiba. Kini, bersama Necaxa, ia berusaha membuktikan kapabilitasnya sebagai pelatih muda berpengalaman.

Namun, kekalahan dari Orlando City memperlihatkan tantangan besar yang dihadapi Gago. Timnya kesulitan menahan serangan lawan, terutama di babak pertama, di mana Orlando City tampil lebih efektif. Gago juga harus menghadapi ekspektasi tinggi dari penggemar Necaxa yang menginginkan konsistensi di Liga MX setelah klub ini gagal lolos ke liguilla secara beruntun.

Langkah ke Depan untuk Necaxa

Meski tersingkir dari Piala Liga, Fernando Gago tetap optimistis. Ia menegaskan komitmennya pada filosofi kepelatihannya, yang berfokus pada permainan intens dan terorganisasi. Gago menolak untuk menyerah, menegaskan bahwa satu kekalahan tidak boleh menghapus seluruh progres tim. Ia mengajak pemainnya untuk tetap bekerja keras guna mencapai target berikutnya, yaitu lolos ke liguilla di Liga MX Apertura 2025.

Sebagai contoh, Gago menyoroti pentingnya menjaga mentalitas positif di antara pemain. Ia memahami bahwa penggemar merasakan kekecewaan yang berbeda, tetapi ia menjamin bahwa timnya akan terus berjuang. Gago juga berencana memperbaiki aspek taktikal, terutama dalam transisi cepat dan penyelesaian akhir, untuk meningkatkan daya saing Necaxa.

Fernando Gago Hadapi Ujian di Necaxa

Fernando Gago menunjukkan keberanian dengan mengakui tanggung jawab atas kegagalan Necaxa di Piala Liga 2025. Kekalahan telak dari Orlando City menjadi pukulan, tetapi Gago tetap teguh pada visinya untuk membangun tim yang kompetitif. Dengan pengalaman melatih di klub besar, Gago memiliki potensi untuk membawa Necaxa bangkit. Penggemar sepak bola kini menantikan bagaimana Gago akan memimpin timnya di Liga MX. Pantau terus perkembangan Necaxa untuk melihat apakah Gago mampu memenuhi ekspektasi!