Clubidenticar-corporate.com – Mengulas perjalanan tim legendaris Dota 2 yang pernah menjuarai The International, turnamen esports paling bergengsi di dunia.
Pendahuluan
Dalam dunia esports, tidak ada turnamen yang lebih prestisius daripada The International (TI), kompetisi tahunan Dota 2 yang diadakan oleh Valve Corporation.
Sejak pertama kali digelar pada tahun 2011, TI menjadi ajang yang melahirkan tim-tim Legendaris Dota 2, dengan pertarungan penuh strategi, drama, dan kejutan luar biasa.
The International bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga tentang warisan, kerja keras, dan kejeniusan strategi yang menginspirasi komunitas Dota 2 di seluruh dunia.
Beberapa tim bahkan berhasil menorehkan sejarah dengan gaya permainan dan dominasi mereka yang sulit ditandingi hingga kini.
Mari kita bahas tim legendaris Dota 2 yang pernah menjuarai The International dan bagaimana mereka menjadi ikon dalam dunia esports global.
BACA JUGA : Perubahan Regulasi MotoGP dari Masa ke Masa
1. Natus Vincere (Na’Vi) – Sang Juara Pertama (TI1, 2011)
The International pertama kali digelar di Cologne, Jerman, pada tahun 2011 dengan hadiah utama 1 juta dolar AS — jumlah yang luar biasa besar pada masa itu.
Turnamen ini memperkenalkan dunia kepada Tim Legendaris Dota 2 asal Ukraina, Natus Vincere (Na’Vi).
Kunci Keberhasilan
Na’Vi dikenal dengan gaya bermain agresif dan efisien, serta strategi yang sangat solid di bawah kepemimpinan Danil “Dendi” Ishutin, salah satu ikon terbesar Dota 2.
Mereka mendominasi sepanjang turnamen, mengalahkan EHOME di babak final dengan skor 3–1.
Roster Tim Legendaris Dota 2 Na’Vi (TI1):
- Dendi
- XBOCT
- Puppey
- LighTofHeaveN
- ArtStyle
Kemenangan ini menjadikan Na’Vi sebagai tim pertama yang menorehkan sejarah di The International, sekaligus memulai era profesionalisme dalam dunia Dota 2.
Na’Vi kemudian tampil di tiga final TI berturut-turut (TI1–TI3), prestasi yang belum pernah disamai tim lain hingga kini.
2. Alliance – Raja Strategi TI3 (2013)
Tahun 2013 menjadi saksi kejayaan Alliance, Tim Legendaris Dota 2 asal Swedia yang berhasil menaklukkan dunia Dota 2 dengan gaya permainan penuh koordinasi dan taktik.
Alliance, dengan “rat Dota” style mereka — taktik menyerang bangunan musuh dengan cepat dan efektif — membuat banyak tim besar kewalahan.
Dalam final Tim Legendaris Dota 2 melawan Na’Vi di The International 3, Alliance menang dramatis 3–2 dalam salah satu seri paling ikonik dalam sejarah Dota 2.
Roster Alliance (TI3):
- s4
- Loda
- Akke
- AdmiralBulldog
- EGM
Kemenangan mereka tidak hanya didapat dari kemampuan individu, tetapi juga komunikasi dan kerja sama tim yang sempurna.
Sampai hari ini, TI3 disebut sebagai salah satu final terbaik sepanjang sejarah Dota 2.
3. Evil Geniuses – Kebangkitan Amerika Utara (TI5, 2015)
Selama beberapa tahun, dominasi Dota 2 didominasi tim-tim Legendaris Dota 2 Eropa dan Asia. Namun pada The International 5 (TI5), tim asal Amerika Serikat, Evil Geniuses (EG), berhasil memecahkan dominasi tersebut.
Dengan bintang muda SumaiL, yang baru berusia 16 tahun saat itu, EG tampil luar biasa.
Mereka mengalahkan CDEC Gaming dari China dengan skor 3–1 dan membawa pulang hadiah utama sebesar $6,6 juta.
Roster EG (TI5):
- Fear
- ppd
- Universe
- Aui_2000
- SumaiL
Yang paling dikenang adalah momen “Echo Slam” dari Universe, yang menjadi salah satu highlight Tim Legendaris Dota 2 paling terkenal dalam sejarah The International.
Kemenangan EG membuktikan bahwa Dota 2 bukan hanya milik Eropa dan Asia, tetapi juga mampu dikuasai oleh talenta muda dari Amerika Utara.
4. OG – Juara Dua Kali Berturut-Turut (TI8 & TI9)
Tidak ada tim lain yang mampu menandingi kisah epik OG.
Tim ini menjadi satu-satunya dalam sejarah Dota 2 yang berhasil menjuarai The International dua kali berturut-turut, yaitu pada 2018 (TI8) dan 2019 (TI9).
Perjalanan Menuju Kejayaan
OG datang ke TI8 sebagai underdog. Mereka kehilangan pemain kunci menjelang turnamen, dan banyak pihak meragukan kemampuan mereka.
Namun di bawah kepemimpinan Johan “N0tail” Sundstein dan bintang muda Topson, OG justru menulis kisah paling inspiratif di dunia esports.
Pada TI8, OG mengalahkan PSG.LGD dalam pertandingan yang penuh emosi dan comeback luar biasa, memenangkan seri dengan skor 3–2.
Setahun kemudian di TI9, OG membuktikan dominasi mereka bukan kebetulan dengan kembali menjuarai turnamen, kali ini mengalahkan Team Liquid dengan skor 3–1.
Roster OG (TI8 & TI9):
- N0tail
- Ceb
- Topson
- ana
- JerAx
OG dikenang karena chemistry dan filosofi “trust and freedom” yang mereka tanamkan di setiap pertandingan.
Mereka tidak hanya juara, tetapi juga simbol kebersamaan dan kreativitas dalam Dota 2.
5. Team Spirit – Kemenangan Mengejutkan dari Timur (TI10, 2021)
Setelah pandemi menunda TI selama dua tahun, The International 10 kembali digelar pada tahun 2021 dan menghasilkan kisah baru:
Team Spirit, tim asal Rusia, muncul sebagai juara tak terduga.
Datang dari babak lower bracket, Team Spirit menumbangkan tim-tim besar seperti OG, Virtus.pro, dan PSG.LGD untuk merebut Aegis of Champions.
Roster Team Spirit (TI10):
- Yatoro
- TORONTOTOKYO
- Collapse
- Mira
- Miposhka
Kunci keberhasilan mereka adalah permainan penuh percaya diri dan improvisasi brilian, terutama dari Collapse dengan hero Magnus-nya yang mematikan.
Kemenangan Team Spirit dianggap sebagai kebangkitan Dota 2 CIS (Commonwealth of Independent States) dan menjadi inspirasi bagi banyak tim muda di seluruh dunia.
6. Tundra Esports – Strategi dan Kedisiplinan (TI11, 2022)
The International 2022 menghadirkan kejutan lain dengan kemenangan Tundra Esports, tim asal Eropa Barat.
Tundra tampil sangat dominan sepanjang turnamen, menunjukkan disiplin tinggi dan eksekusi strategi sempurna.
Mereka menumbangkan Team Secret di babak final dengan skor telak 3–0, menjadikan mereka salah satu juara paling dominan sepanjang sejarah TI.
Roster Tundra Esports (TI11):
- skiter
- Nine
- 33
- Saksa
- Sneyking
Kemenangan Tundra menandai era baru Dota 2 modern, di mana analisis data, permainan disiplin, dan strategi tim lebih menentukan daripada sekadar aksi individu.
Makna Sejarah The International
Setiap edisi The International menghadirkan kisah heroik, inovasi strategi, dan lahirnya legenda baru.
 Dari Na’Vi yang memulai era kejayaan esports, OG yang menunjukkan arti kebersamaan, hingga Team Spirit yang membuktikan bahwa kerja keras dan mental juara bisa mengalahkan raksasa — semuanya meninggalkan warisan besar dalam dunia Dota 2.
The International bukan hanya turnamen, tetapi simbol puncak perjuangan dalam dunia kompetitif — di mana hanya yang terbaik dan paling tangguh yang mampu mengangkat Aegis of Champions.
Kesimpulan
Perjalanan tim-tim legendaris Dota 2 di The International adalah sejarah panjang penuh dedikasi, strategi, dan semangat juang.
 Dari Na’Vi hingga Tundra Esports, setiap juara menulis bab tersendiri dalam kisah keemasan Dota 2.Mereka bukan hanya pemenang turnamen, tetapi juga ikon esports dunia yang menginspirasi jutaan pemain untuk terus bermimpi mencapai panggung terbesar — The International.

